Minggu, 07 Februari 2016

Seorang Yahudi Menunggu Kedatangan Nabi SAW





Menunggu Kedatangan Rasulullah SAW Hingga Ajal Menjemput

Beberapa tahun sebelum islam datang di tanah Syam ada seorang Yahudi yang alim Ibnu Hyaiban namanya. Dia menguasai kitab Taurat dan patuh pada agamanya. Di dalam Taurat, dia terbaca bahawa Allah akan mengutus Nabi terakhur dari kalangan bangsa Arab yang masa nya sudah dekat. Di terangkan pula bahwa Nabi akhir itu, akhirnya akan berhijrah ke Madinah.
Ibnu Hyaiban sangat merindukan Nabi itu dan ingin menjadi pengikutnya lebih awal lagi. Oleh karena itu dia berangkat ke Madinah untuk menunggu kedatangan Nabi yang di rindui nya itu di tempat hijrahnya. Di Madinah, Ibnu Hyaiban mengambil tempat di hadapan rumah seorang Yahudi bani Quraizah.
Orang-orang Yahudi bani Quraizah sangat suka kepadanya karena dia seorang Yahudi yang baik, rajin beribadah, alim dan suka menolong orang. Tidak heran kalau orang Yahudi bani Quraizah ramai yang datang meminta hikmat nya namun demekian tidak seorang pun yang mengtahui apa maksud Ibnu Hyaiban datang dan tinggal di perkampungan mereka.
Suatu ketika, Mdinah ditimpa musim kamarau panjang hingga tanaman menjadi kering dan susah untuk mendapatkan air. Beberapa penduduk pergi bertemu dengan Ibnu Hyaiban dan meminta agar dia berdo’a kepada Allah supaya di turunkan hujan. Marilah kita keluar hai Ibnu Hyaiban, tolong minta hujan buat kita, kata Yahudi bani Quraizah. Ibnu Hyaiban berkata, tidak.. kalau kamu tidak mengeluarkan sedekah. Orang Madinah bertanya, berapa yang kamu mahu?.. segantang kurma atau dua mud gandum, jawab Ibnu Hyaiban.
Setelah mereka memberi sedekah, Ibnu Hyaiban dengan beberapa penduduk menuju arah yaitu suatu tempat berbatu-batu hitam di sekitar Madinah. Di sanalah Ibnu Hyaiban berdo’a meminta hujan kepada Allah dengan kyusuk dan penuh dengan harapan. Hujan pun turun membasahi bumi Madinah yang kekeringan. Perkara seperti ini tidak sekali dua kali tetapi setiap musim kamarau dan selama Ibnu Hyaiban hidup dalam penantian disana. Bertahun-tahun sudah Ibnu Hyaiban menunggu kedatangan Nabi Muhammad dari tahun ke tahun dia menunggu, mendengarkan khabar sambil mengira usianya yang semakin tua. Namun yang di tunggy belum jg datang, dia merasa khawatir kalau-kalau menjemputnya sebelum dia sempat berjumpa dengan Nabi idamannya. Spabila dia merasakan bahawa ajalnya telah dekat. Sedangkan orang yang di tunggunya belum datang, dia berkata kepada orang-orang Yahudi di sekitarnya. ‘Wahai orang-orang Yahudi, tahukah kalian apakah tujuan saya meninggalkan tanah arak orang mabuk dan tanah yang subur untuk hidup susah di negeri ini dan kelaparan pula?..Kawannya menjawab, tuanlah yang lebih tahu.
Ibnu Hyaiban berkata, sesungguhnya saya datang ke negeri ini semata-mata untuk menunggu kedatangan seorang Nabi yang telah dekat masanya. Dan negeri ini akan menjadi tempat hijrahnya. Pada mulanya saya ingat dia akan dibangkitkan agar saya jadi pengikutnya. Rupanya telah dekat masanya untuk kamu, oleh karena itu janganlah kamu di dahului oleh seseorang wahai kaum Yahudi kerana dia akan di bangkitkan dengan menumpahkan darah, menawan anak-anak dan perempuan, orang-orang yang melawannya. Maka janganlah hal tersebut menjadi penghalang bagi kamu untuk mengikutnya. Tidak berapa lama kemudian Ibnu Hyaiban pun meninggal dunia sebelum Nabi bertapak di Madinah. Setelah tiba masanya Nabi Muhammad pun datang dan bertapak di Madinah tetapi orang-orang Yahudi Quraizah sudah ramai yang lupa dan pura-pura tidak tahu pesan Ibnu Hyaiban itu.
Suatu hari Rasulallah SAW bersama kaum muslimin mengepong perkampungan bani Quraizah karena pengkhianatan mereka. Beberapa pemuda yang waktu Ibnu Hyaiban berwasiat masih kanak-kanak lagi, ingat akan pesan itu dan berkata kepada kaumnya. Hai tuan-tuan bani Quraizah sebenarnya dialah Nabi yang telah di janjikan oleh Ibnu Hyaiban kepada kamu. Kata Yahudi yang lain..bukan pemuda itu berkata lagi,…Betul…dialah yang di janjikan. Akhirnya para pemuda itu tidak lagi mahu mendengar kata-kata kaumnya. Mereka turun dari benteng dan terus bertemu dengan Nabi Muhammad dan mengatakan mereka mahu masuk Islam. Sebaliknya kaum yang membengkang kerana kesombongan di hukum oleh kaum muslimin. Demekianlah tadi awda kisah seorang Yahudi menunggu kedatangan Nabi Muhammad sehingga mati semoga dengannya akan mendatangkan menfa’at dan juga keinsafan pada kita semua.



 


0 komentar:

Posting Komentar